Halo pembaca! Akhirnya setelah vakum cukup lama, saya kembali lagi menulis.
Di tengah kesibukan persiapan seminar hasil (kolokium), saya iseng mecoba menghidupkan minat dan hobi saya menulis lagi.
 |
Rawa Pening di Sore Hari (Dok. Pribadi) |
Kali ini saya gak mau ngomongin apa-apa sih, cuman buat refleksi diri saja. Jadi selama saya blogging dan menjadi penanggung jawab beberapa website, saya selalu saja teralihkan atau terdistraksi. Bagaimana maksudnya? Jadi setiap saya membuat sebuah platform, misalkan blog, saya terpaku kepada wadahnya, dalam hal ini tampilan blog nya, ketimbang memperhatikan isinya. Ya, saya terlalu lama mengurusi hal yang tidak lebih penting dari sebuah web, yaitu konten.
Percuma toh, kalau tampilan blognya bagus tapi isiya jarang update, sekalinya update terlihat kurang niat. Jadi teringat masa-masa di mana saya awal membuat blog ini, terlalu terpaku pada bagaimana tampilan background, tampilan menu, hanya memuaskan hasrat agar dilihat bagus (walaupun akhirnya selera saya sering berubah-ubah juga). Saya ingin mengambil energi itu, energi rasa penasaran dan selalu ingin mengulik, saya limpahkan untuk membuat sebuah konten yang berkualitas. Bukan berharap agar banyak dibaca, tetapi sebagai arsip bahwa menulis itu menghidupkan nalar, dan bersyukur saya masih punya itu.
Konsistensi itu susah, apalagi dibangun di tengah kesibukan lain. Sekali lagi, ini bukan tentang mencari pembaca, lebih dari sekedar itu. Saya ingin merekam pemikiran saya dan menuliskannya dalam kata-kata. Ikatlah ilmu dengan menulisnya, seseorang pernah berkata demikian. Dan saya sangat setuju dengan perkataan itu.
Di awal saya berkata sedang persiapan seminar hasil. Sebelum saya lupa, karena ketika senang kita lupa banyak hal, ketika sedih kita bisa mengingat semuanya. Saya ingin mengapresiasi kepada diri saya sendiri, yang sudah mau berjuang dengan sekuat tenaga keluar dari rasa malas yang akhirnya membuahkan hasil: seminar hasil :) Terima kasih kepada diriku sendiri, orang tua, dan adik serta partner skripsianku, Anjas. Terlebih yang suka bikin risih karena selalu ngingetin buat selesaikan draft di hampir 3 bulan terkahir ini, Riska. Makasih sudah buat risih dan akhirnya begitulah caraku keluar dari kemalasan.
Dahulu aku selalu berfikir saat seperti ini akan terjadi, tapi berkat rahmat Allah aku melewatinya sekarang. Alhamdulillah, setelah ini masih ada satu tahap lagi, yakni sidang akhir. Semoga Allah lancarkan semuanya. Dan untuk anda yang sedang membaca dan sedang mengalami hal yang berat, semoga Allah ringankan semua beban itu. Aamiin.